Fanfiction SEAL Online (Heart of Sword)

Home » , , , » Fanfiction SEAL Online (Heart of Sword)
Seal Online Fanfiction by milkteddy © 2009


Cerita ini di adaptasi dari Seal Online yang berlatar belakang dunia Shiltz.

Pada 7,000 tahun yang lalu adalah masa-masa damai antara manusia dengan Bale di dunia Shiltz. Tetapi, kedamaian tidaklah berjalan mulus sehingga akhirnya terjadilah perpecahan diantara kedua pihak, yang akhirnya manusia berhasil untuk (SEAL / menyegel) Bale di suatu dimensi.
Seiring berjalannya waktu, dimensi yang mengunci bale itu terbuka, dan terjadilah perperangan yang tidak dapat dibayangkan. Sebagai seorang petualang, kamu dapat kembali ke masa lalu dan mencari tahu sejarah terjadinya peperangan tersebut. Misi utamamu adalah menemukan cara untuk mengunci para Bale dari dunia Shiltz.
Dan sekali lagi, kedamaian dunia Shiltz ada di tanganmu.


Sinopsis

Kana adalah seorang bangsawan yang dibesarkan di kalangan kaum gipsy. Kedua orangtuanya telah meninggal dan kini ia ditinggalkan oleh kakaknya, Halvar, dengan alasan yang tidak jelas. Ditemani oleh sepupunya, Vyriel, serta kedua temannya Caleb dan Nora, Kana mencari kakaknya yang hilang. Tanpa disadari, pencariannya mengarahkannya pada masa lalu kedua orangtuanya yang telah dijaga baik-baik agar Kana dan Halvar tidak terjebak kesalahan yang sama seperti mereka.
________________
Tokoh

Kana Shevaunt (15)= Cleric yang tegar dan tidak suka peperangan. Kana yang awalnya periang, menjadi pemurung setelah ditinggalkan oleh kakak satu-satunya, Halvar. Ia memutuskan untuk mencari Halvar dan *****ahkan rahasia yang ditinggalkan mendiang kedua orangtuanya. Selain itu, Kana mempunyai sedikit masalah dengan ingatan masa kecilnya.

Halvar Fathius (22)= Kakak Kana adalah knight yang tangguh dan gigih. Ia sangat menyayangi Kana dan rela berkorban untuknya. Bahkan Halvar tidak tanggung-tanggung untuk meninggalkan Kana agar adiknya tidak terluka dalam misi pencarian yang dilakukannya.

Vyriel Lerevient (20)= Warrior ini adalah sepupu Kana. Ia sangat ramah dan baik hati, namun dibesarkan dikalangan bangsawan membuatnya sedikit sombong. Wataknya yang tidak mau mengalah membuatnya sering bertengkar dengan Kana. Tetapi Vyriel berjanji untuk membantu Kana menemukan kakaknya yang hilang.

Caleb Hainsworth (18)= Caleb adalah teman masa kecil Kana dan Vyriel. Craftsman ini sangat pintar membuat barang-barang yang dibutuhkan oleh Kana dan Vyriel. Ia berwibawa, pandai memimpin dan pendiam. Walaupun sudah bertahun-tahun bersamanya, tidak banyak hal yang Vyriel ketahui tentang Caleb karena ia sangat tertutup. Caleb menyetujui untuk membantu Kana dan Vyriel mencari Halvar.

Nora Valiria (20)= Nora adalah tunangan Caleb dan juga sahabat Vyriel. Ia bukan berasal dari kalangan bangsawan seperti Kana, Vyriel atau Caleb. Clown ini pandai bertarung sehingga ia menjadi salah satu orang kepercayaan Tuan Arus, salah satu dari empat pahlawan Shiltz. Nora sangat mencintai Caleb dan ia dengan sukarela membantu Kana karena Caleb.
________________
Daftar Chapter

prolog : Perpisahan
chapter 1 : Pembawa Pesan
chapter 2 : Cerita-Cerita
chapter 3 : Pencerahan
chapter 4 : Nora Valiria
chapter 5 : Teman Lama
chapter 6 : Rindu yang Tak Terbendung
chapter 7 : Perburuan Dimulai
chapter 8 : Tambang Tertutup
chapter 9 : Misi Pencarian
chapter 10 : Janji Masa Lalu

Prolog:

Perpisahan Puluhan tubuh manusia tergeletak tidak bernyawa di tanah tandus Hutan Kematian. Tenda-tenda dengan ornamen-ornamen ciri khas kaum nomaden menjulang tinggi menutupi cahaya bulan purnama yang saat itu bertugas menjaga kedamaian malam. Kain-kain bangunan itu tersobek sehingga menampakkan bagian dalam ruangan nya yang porak poranda bercampur dengan darah segar para pejuang.

Sekumpulan bale berjalan lalu lalang di sekitar perkemahan itu. Beberapa diantaranya yang berpostur tubuh tinggi dan mengenakan pakaian pesta, membawa sebuah gunting raksasa. Sementara sisanya adalah monster-monster pohon mengerikan yang dapat berbicara. Mereka mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, mencoba mencari sesuatu yang terlupakan.

Tersembunyi tepat di balik salah satu tenda gipsy yang masih utuh, aku menatap pria di hadapanku. Napasnya memburu seperti serigala tua yang kelelahan mengejar mangsanya. Ia memberiku isyarat untuk berlari, tetapi kakiku tidak bergeming. Tak kuasa untuk mengendalikan anggota tubuhku sendiri, aku melancarkan pandangan memohon kepadanya. Pria itu menggeleng. Bisa kudengar giginya bergemeletuk menahan rasa nyeri luka bekas logam tajam yang menjalari bahu kirinya bercampur amarah karena aku membangkangnya.

Matanya melotot kepadaku. Aku mendengus keras-keras dengan harapan dia dapat mendengarnya. Lalu, aku merasakan ekspresinya melunak dan ketegangan di wajahnya sedikit mengendur.

"Pergilah Kana." pintanya sedikit merajuk.
Tangannya yang besar dan hangat menyentuh pipiku. Kenangan akan kejadian buruk masa lalu berkelebat di pikiranku. Sesaat, aku berpikir akan kehilangan dirinya lagi untuk yang kedua kalinya. Dan tanpa kusadari, butir-butir air mata tiba-tiba menetes dari sudut mataku.

"Kau sudah berjanji padaku."� bisikku tercekat.

"Aku menepati janjiku padamu. Juga janjiku pada Ibu. Aku tidak akan meninggalkanmu lagi. Aku akan menjagamu. Hanya saja, saat ini kita harus berpisah untuk sementara karena ini jalan satu-satunya yang bisa kulakukan untuk melindungimu. Kuharap kau mau mengerti."� jelasnya.

"Aku tidak akan berlari layaknya kelinci yang ketakutan sementara kakakku disini membutuhkanku!"� teriakku penuh emosi. Tangannya yang tadi berada di pipiku langsung mendekap mulutku, menahan isak tangisku yang tampaknya akan segera *****ah keheningan.

"Stt..!"� desisnya. Ia mengalihkan pandangannya dari mataku.

"Lantas apa yang akan kau lakukan setelah kepergianku?"�

Ia mendongak menatap langit yang hitam, "Tidak tahu. Tapi yang pasti, setelah aku membereskan urusanku, aku akan menyusulmu. Segera."

Aku menghembuskan nafas, lagi-lagi mendengus kesal. Sudah hampir lima belas tahun aku tinggal bersamanya, tetapi tetap saja tidak dapat mengerti jalan pikirannya. Dia pasti melakukan yang terbaik untukku.

Lantas aku membungkuk sedikit, mengecup dahi kakakku satu-satunya itu dengan penuh rasa rindu, "Susul aku secepatnya."

Pria itu tersenyum simpul, berusaha memberikan kesan yang baik untuk sebuah perpisahan. Setelah ia meyakinkanku bahwa keadaan sudah aman, aku segera berlari menembus malam.

Lanjut ke chapter 1 : Pembawa Pesan

Seal Online Fanfiction by milkteddy © 2009
Fanfiction Heart of Sword SUMBER


Daftar Chapter

prolog : Perpisahan
chapter 1 : Pembawa Pesan
chapter 2 : Cerita-Cerita
chapter 3 : Pencerahan
chapter 4 : Nora Valiria
chapter 5 : Teman Lama
chapter 6 : Rindu yang Tak Terbendung
chapter 7 : Perburuan Dimulai
chapter 8 : Tambang Tertutup
chapter 9 : Misi Pencarian
chapter 10 : Janji Masa Lalu



.
Share this article :